HUT UU Desa ke-9: Membangun Desa Menjadi Garda Terdepan

Jakarta – Dalam rangka memperingati HUT UU Desa ke-9, SVN: Simpeldesa Telkom Indonesia turut hadir dan aktif berpartisipasi dalam menampilkan showcase solusi digitalisasi desa kepada para peserta beserta jajaran aparat desa yang menghadiri acara tersebut.

Acara tersebut dihadiri oleh tiga organisasi besar desa yakni APDESI, ABPEDNAS, dan DPN PPI serta sejumlah Kepala Desa dari berbagai provinsi di Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan di Kompleks Gelora Bung Karno pada Minggu, 19 Maret 2023 lalu.

Ketua Dewan Pembina BPIP, Megawati Soekarnoputri turut hadir dan memberikan arahan kepada para peserta. Ibunda Ketua DPR RI Puan Maharani itu, duduk di bagian tengah pada jajaran kursi paling depan di atas panggung yang diapit oleh sejumlah petinggi negara.

Melalui pidatonya Megawati menekankan bahwa para kepala desa dan aparat desa harus mempertimbangkan musyawarah mufakat guna memahami propaganda yang kerap digunakan untuk menekan pihak tertentu saat ini tidak lagi bisa diterapkan. Menurutnya, Pancasila memberikan panduan agar dilakukan musyawarah mufakat

“Namun, jangan selalu desa dimarginalkan. Bukan hanya perkotaan yang harus dibangun. Di desa harus menjadi garda terdepan sekarang. Tidak lagi orang berpikir, ‘mari kita ke kota’. Tidak lagi orang mengais ke kota, tetapi harus turun dan lari ke desa,” ujar Surta Wijaya selaku Ketua Umum APDESI. Selain jajaran aparat desa, masyarakat desa juga harus berpartisipasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mewujudkan desa digital, sehingga tidak menimbulkan perbedaan stigma antara desa dan kota.

Melalui pameran solusi digitalisasi desa ini, SVN: Simpeldesa berhasil memperkenalkan aplikasi desa digital SVN kepada Kepala Desa yang mengikuti acara tersebut. Sosialisasi tersebut dilakukan baik dengan pemaparan produk-produk SVN, demo, dan juga pembagian brosur kepada Kepala Desa. Harapannya, Smart Village Nusantara dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan dan memperluas digitalisasi masyarakat desa di Indonesia.

Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!

Sinar dari Desa Terpencil Sambirejo

#SohibDigital pernah dengar kisah suatu desa yang dulunya terpuruk sebagai wilayah miskin dan saat ini menjadi desa yang memiliki segudang potensi ekonomi? Nah, hal itu dialami oleh Desa Sambirejo yang terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Wajar memang, letak desa yang terpencil sekaligus kondisi lahan yang kurang subur menjadi penyebab Desa Sambirejo kurang diperhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah. Tapi, jika kalian sekarang ke sana, semua telah berubah. Warga telah menemukan nilai ekonomi yang ada di daerahnya bahkan menggarapnya dengan sangat optimal. Sebelumnya, warga hanya memanfaatkan kekayaan alam dengan menambang batu alam. Semenjak operasi penambangan dihentikan, jenis usaha dan profesi baru mulai bermunculan. Ini diakibatkan oleh meleknya warga sekitar pada warisan dan cagar budaya yang terpendam di tanah kelahiran mereka.

Batu alam yang ada di Sambirejo berkat dampak lahar dari gunung merapi tidak selalu tersedia. Seiring berjalannya waktu, batu-batu tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan habis. Meskipun pengelolaan tambang batu alam sudah dimulai sejak zaman nenek moyang, akan tetapi warga tidak bisa menampik bahwa ketersediaanya terus menyusut.

Oleh karena itu warga Sambirejo memutar otak untuk beralih dan meninggalkan jejak artefak nenek moyangnya tetapi tetap mencari cara untuk bisa menghasilkan sesuatu yang ekonomis bagi masyarakat. Batu alam dikelola menjadi sebuah kerajinan yang menambah nilai jual dan hal tersebut juga membuat batu alam tidak akan cepat terkikis habis. Limbah yang dihasilkan dari pemotongan batu alam juga dapat dimanfaatkan menjadi pasir. Sehingga untuk pengrajin batu alam tidak akan ada dampak dari limbah yang digunakan.

sumber: travel kompas

Tidak berhenti disitu, warga membentuk batu alam dan menjadikannya sebuah destinasi wisata bernama Tebing Breksi. Destinasi wisata Tebing Breksi dari bekas penambangan batu alam ternyata memiliki panorama yang sangat indah. Hal ini berdampak sangat baik untuk warga sekitar jika dilihat dari jumlah pengunjung yang menikmati keindahan alam Tebing Breksi dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan signifikan. Selain itu, Desa Sambirejo sedari dulu memiliki warisan sejarah seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, dan Candi Duwung, hingga Sumur Bandung.

Jangan heran jika destinasi tersebut bisa bersaing dengan destinasi lain sekitaran DI Yogyakarta seperti jalan Malioboro dan Candi Borobudur. Pasalnya warga dan jajaran pejabat daerah sangat antusias untuk mengembangkan bisnis pariwisata di desa Sambirejo. Desa Sambirejo mendapat dukungan dari Pemerintahan Daerah dan juga Investor. Contohnya semenjak mendapatkan juara sebagai desa BRIlian, Bank BRI dengan senang hati mendampingi warga untuk memajukan desanya. Pendampingan dilakukan melalui literasi bisnis yang mencakup peningkatan kapasitas manajerial, legalitas, budaya inovasi, pemahaman industri dan pasar, kepemimpinan, pola pikir jangka panjang, dan skala usaha serta diberikan support untuk para pelaku UMKM.

Pada tanggal 06 maret 2022, Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd mendatangi desa Sambirejo untuk melakukan peninjauan kembali proyek Desa Digital. Pada pembukaan acara, Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd menyampaikan bahwa Kelurahan Sambirejo sudah memaksimalkan penataan infrastruktur tingkat desa terutama dalam hal digitalisasi.

Pada program yang didalangi Kemkominfo melalui Direktorat Layanan Aplikasi Informatika, Desa Sambirejo masuk sebagai salah satu desa yang diikutsertakan. Dengan begitu, operator dan pemerintahan Desa Sambirejo mendapat bimbingan teknis terkait layanan dan teknologi yang berbasis online/digital. Kini untuk mendapat informasi terkait Desa Sambirejo, siapapun bisa mengaksesnya dengan satu kali klik di laman portal Smart Village Nusantara. Selama ini, Desa Sambirejo telah mengoptimalkan digitalisasi bersama Smart Village Nusantara Telkom, diantaranya menggunakan aplikasi, website, dan media sosial.

Kemenparekraf juga ikut andil dalam membangun perkembangan Desa Sambirejo. Dengan mengadakan kegiatan Literasi Keuangan Desa Wisata, meningkatkan PDB Pariwisata, devisa, dan nilai ekspor. Melalui usaha parawisata dan ekonomi kreatif, penting menerapkan pengetahuan dalam mengelola keuangan desa wisata. 


Bangkit dari keterpurukan, bertekad untuk memajukan suatu wilayah, dan usaha-usaha lainya yang dilakukan segenap warga Desa Sambirejo harus jadi tauladan untuk desa-desa lainnya. Selalu ada alternatif dari segala kebuntuan dan keterbatasan. Desa yang dulunya tergolong miskin, kini beralih rupa menjadi desa yang amat maju dengan segudang prestasi yang telah diraih. Desa Cerdas, Desa Digital!

#SohibDigital, Mari bersama majukan Desa mu bersama Smart Village Nusantara!

Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara
 
© 2020, Smart Village Nusantara. Hak Cipta Dilindungi