Smart Village Nusantara – Telkom Indonesia melakukan sosialisasi layanan Smart Village Nusantara (SVN) ke Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu – Jumat (25 – 27/01/2023).
Agenda yang dihadiri oleh jajaran Bupati Kabupaten Bintan, Kepala Bidang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bintan, Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bintan, dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lingga beserta jajarannya dilakukan untuk memaparkan produk dan layanan SVN guna menunjang tata kelola pemerintah, tata kelola sosial, dan tata kelola ekonomi. Dalam kesempatan kali ini juga dijelaskan mengenai cerita keberhasilan dari penerapan produk dan layanan SVN di berbagai desa yang telah menggunakan layanan SVN.
Pada hasil diskusi, DPMD Kabupaten Bintan sepakat untuk melakukan studi tiru ke Jakarta dan Bandung dalam rangka memahami lebih lanjut terkait implementasi layanan SVN. Serta akan dibuat Surat Perjanjian Kerjasama antara Witel Kepulauan Riau dan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bintan. Sementara itu, M. Nizar selaku Bupati Kabupaten Lingga tertarik dengan produk dan layanan SVN untuk membantu memudahkan segala aktivitas dan menunjuk Dinas Kominfo sebagai lead sector untuk proses implementasinya.
Dengan adanya agenda ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pihak pemerintah terkait mengenai pentingnya kegiatan digitalisasi. Selanjutnya, pihak pemerintah yang hadir berharap produk dan layanan SVN dapat dijadikan prioritas bagi desa untuk melayani warga desa serta memberikan kontribusi kepada Indeks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Lingga. Smart Village Nusantara akan terus berusaha hadir untuk mendampingi seluruh desa dalam upaya meningkatkan dan memperluas digitalisasi desa di Indonesia melalui sosialisasi layanan Smart Village Nusantara. Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!
Smart Village Nusantara – Telkom Indonesia mengunjungi Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (11/01/2023) untuk melakukan site visit dan implementasi solusi loket digital, yaitu Tamaska Loket Desa. Kegiatan ini dilakukan di dua desa yang terpilih menjadi pilot project desa wisata digital Kabupaten Rote Ndao, yaitu Desa Kolobolon dan Desa Baadale.
Kunjungan ini dihadiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kabid Promosi dan Kabid Kelembagaan Dinas Pariwisata Kab. Rote Ndao, Kepala Desa Kolobolon, Kepala Desa Baadale, BUMDes, Tim Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), dan Tim Pengelola Pantai Tiang Bendera.
Sosialisasi Loket Digital di Kab. Rote Ndao
Oh iya Sohib Digital, kunjungan ini membahas implementasi aplikasi desa digital milik SVN untuk desa wisata dalam mempermudah sistem pengelolaan tiket pada objek wisata di kedua desa tersebut. Wisata tersebut yaitu Wisata Air Terjun Oefamba di Desa Kolobolon dan Pantai Tiang Bendera di Desa Baadale. Simak detail mengenai kedua wisata tersebut di bawah ini, yuk!
Keindahan Air Terjun Oefamba di Desa Kolobolon, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao
Air Terjun Oefamba, Desa Kolobolon
Pengunjung wisata Air Terjun Oefamba tidak hanya wisatawan lokal saja, tetapi juga wisatawan mancanegara. Wah keren banget, ya! Sebelum memasuki objek wisata ini, pengunjung akan menemukan 1 pintu loket dengan 2 petugas loket yang berjaga.
Tiket masuk dan tiket parkir kendaraan pun terbilang cukup murah, untuk harga tiket parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp2.000 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp5.000. Sedangkan, untuk harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp2.000 untuk kategori pengunjung dewasa dan Rp1.000 untuk kategori pengunjung anak-anak. Pemandangan di sekitar air terjun juga sangat menarik, Sohib Digital. Pesona air jernih dibalutkan hijaunya pepohonan yang sejuk, dapat memanjakan mata kamu saat mengunjunginya.
SVN Telkom mengunjungi Pantai Tiang Bendera
Pantai Tiang Bendera di Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao
Pantai Tiang Bendera, Desa Baadale
Pantai ini merupakan objek wisata yang tepat untuk menikmati matahari terbenam di Kabupaten Rote Ndao. Objek wisata ini menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal sekaligus mancanegara. Rata-rata pengunjung yang datang ke pantai dalam seharinya mencapai 40 orang.
Tiket masuk dan tiket parkir kendaraan yang mengunjungi pantai pun terbilang cukup murah. Untuk harga tiket parkir kendaraan roda 2 sebesar Rp1.000 dan untuk kendaraan roda 4 sebesar Rp5.000. Sedangkan, untuk harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp3.000 untuk kategori pengunjung dewasa dan Rp2.000 untuk kategori pengunjung anak-anak.
Kemudian untuk tiket masuk toilet dikenakan biaya sebesar Rp3.000. Tidak ada perbedaan harga tiket masuk saat hari kerja maupun hari libur. Pemandangan di sekitar pantai juga tidak kalah menarik, Sohib Digital. Dijamin mata kamu akan dimanjakan dengan batu karang yang sangat mempesona!
Dalam rangka optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan aset di lingkup desa, SVN turut membantu perwujudan desa wisata digital di Kabupaten Rote Ndao dengan solusi loket digital. Kedepannya, objek wisata akan terus terdigitalisasi seiring berkembangnya zaman.
Adanya kegiatan ini merupakan kerja sama yang dilakukan oleh Smart Village Nusantara dengan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi untuk mendukung perkembangan digitalisasi desa di Indonesia.
Diharapkan dari kerja sama yang terjalin dapat memperluas pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan, pemasaran, dan pengembangan digitalisasi desa dalam sektor pariwisata maupun sektor lainnya. Selain itu, diharapkan agar nantinya hasil dari penerapan digitalisasi desa dapat berdampak bagi desa dan seluruh warga desa.
Nah, Sohib Digital tertarik untuk menjadikan desa kamu menjadi desa wisata digital? Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!
Kunjungan Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu dan jajaran di Smart City Navigator dan Dinas Kominfo di Graha Merah Putih, Jakarta
Tribe Smart Village & Community – Telkom Indonesia menghadiri kunjungan Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu di Smart City Navigator Jakarta, pada Kamis (19/01/2023). Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk mendukung proses digitalisasi yang menyeluruh di Indonesia.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Kabupaten Seluma, Bengkulu dan Dinas Kominfo beserta jajarannya dilakukan untuk memaparkan layanan serta diskusi terkait produk-produk Smart City dan Smart Village yang dapat mempermudah sistem pemerintahan. Selain itu, sesi diskusi kali ini menjadi ajang untuk saling bersilaturahmi antara pihak Telkom Indonesia dan pihak pemerintah untuk berbagai kerja sama kedepannya.
“Smart City Nusantara merupakan suatu inovasi kota pintar yang memudahkan semua sistem pelayanan dan penginputan data di daerah,” ujar Harun Triyantoro, Squad Leader SCN-Hub pada kesempatan kali ini. Diharapkan dengan hadirnya Smart City Nusantara dapat menjadi solusi bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
Adapun beberapa layanan produk-produk Smart City dan Smart Village yaitu Simpeldesa, OCA (Omni Communication Assistant), Netmonk, dan Finnet. Berbagai produk dan layanan yang disediakan selalu mengutamakan kemudahan seiring perkembangan digital dan teknologi.
Smart Village Nusantara akan terus berusaha hadir untuk mendampingi seluruh desa dalam upaya meningkatkan dan memperluas digitalisasi desa di Indonesia. Mari bergabung dan wujudkan desamu menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!
Sohib digital, tahu gak sih, kalau lagu Bubuy Bulan liriknya diambil dari salah satu desa yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat? Yap, desa tersebut merupakan Desa Ciburuy yang merupakan salah satu desa digital Smart Village Nusantara (SVN), loh!
Kenalin, namanya Situ Ciburuy,merupakan salah satu ikon wisata Jawa Barat yang diabadikan pada lagu daerah, yaitu Bubuy Bulan. Dahulu situ ini tercemar dan sempat dilupakan oleh masyarakat. Kini Situ Ciburuy menjadi lebih indah dan tertata rapi setelah direvitalisasi.
Situ Ciburuy terletak di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan memiliki luas 14 hektare dengan daya tampung air mencapai 1,2 juta meter kubik.
Ada beberapa fakta mengenai Situ Ciburuy yang banyak belum diketahui oleh masyarakat, simak faktanya di bawah ini;
Tercemar Limbah Industri
Situ Ciburuy, laukna hese dipancing~
Lirik lagu Bubuy Bulan ini ternyata memiliki relevansi dengan cerminan realita kondisi Situ Ciburuy. Dibalik pamornya sebagai objek wisata, ternyata beberapa tahun lalu banyak pabrik yang mulai membuang limbah ke situ ini. Akibatnya, pencemaran limbah mengganggu ekosistem sehingga banyak ikan-ikan yang mati mengambang karena mabuk akibat limbah. Bahkan, limbah dari pabrik turut mencemari air sumur yang dipakai warga untuk beraktivitas. Saat itu, Situ Ciburuy yang terkenal oleh kebersihannya menjadi kumuh dan bau hingga tidak lagi menarik bagi wisatawan.
Situ Ciburuy Dahulu Kala
Koran De Preanger-bode tanggal 17 November 1909 mungkin merupakan koran pertama yang menyebutkan tentang keberadaan danau Tjiboeroej (Ciburuy) di dekat Padalarang. Koran ini bercerita tentang kondisi danau yang dahulu terkenal indah dengan air yang jernih dan pada saat itu tertutup tumbuhan air hampir di seluruh permukaannya. Harian Bataviaasch Nieuwsblad tanggal 30 Januari 1929 juga menceritakan tentang keramaian di Situ Tjiboeroej yang selalu terjadi sekali dalam setahun dimana masyarakat berbondong-bondong datang hanya untuk menangkap ikan.
Festival Memancing Zaman Kolonial
Festival ini dikenal dengan banyak julukan. Koran De Koerier (18-11-1929) menyebutnya sebagai Festival Memancing, sedangkan koran Bataviaasch Nieuwsblad (19-11-1929) menyebutnya sebagai Festival Nelayan. Festival memancing ini dilakukan setahun sekali, biasanya diselenggarakan selama satu bulan penuh. Sepanjang festival, Harian Bataviaasch Nieuwsblad menceritakan ada ribuan orang mendatangi Danau Tjiboeroej untuk menangkap ikan. Ada bermacam-macam ikan di danau tersebut seperti ikan mas, laweti, tambakan, dan gurame.
Selama masa penjajahan, festival ikan terus berlangsung di Danau Tjiboeroej, tetapi belum ditemukan catatan mengenai kelangsungan festival tahunan danau tersebut di zaman pendudukan Jepang. Namun, di era kemerdekaan Indonesia festival itu masih dilakukan.
Program Revitalisasi Situ Ciburuy
Pada tahun 2019, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program Revitalisasi Situ Ciburuy dalam rangka upaya menyelamatkan kesehatan danau. Revitalisasi Situ Ciburuy berfokus untuk meningkatkan fungsi irigasi, penyediaan air baku, dan fungsi rekreasi. Kini objek wisata ini menjadi begitu indah dengan air danau jernih yang dikelilingi oleh pepohonan. Diharapkan dengan adanya program revitalisasi, Situ Ciburuy kembali menjadi rest area favorit pelaku perjalanan. Selain dapat menjadi tempat singgah untuk melepas lelah, tempat ini juga menawarkan berbagai produk UMKM dan kuliner khas Bandung Barat.
“Situ ini bisa kembali lagi menjadi rest area untuk pelaku perjalanan, berhentilah dulu karena di sini ada kegiatan jual beli barang dari produk UMKM kebanggaan KBB, juga kulinernya yang khas sambil melihat situ yang kini sudah representatif,” ujar Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Berkat keindahan alam Situ Ciburuy serta peninggalan sejarahnya yang menjadi daya tarik wisatawan, Desa Ciburuy kini menjadi salah satu desa piloting SVN – Telkom Indonesia. Semenjak menggunakan solusi dari SVN, Desa Ciburuy semakin maju dalam segi pelayanan administrasi, pengembangan ekonomi desa dan peningkatan kualitas masyarakat desa. Desa ini bahkan sering mendapat kunjungan untuk lebih memahami ekosistem desa, dari instansi pemerintah daerah maupun kementerian, seperti kunjungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan instansi lainnya. Selain itu, Desa Ciburuy menjadi Desa Digital dengan pertumbuhan digitalisasi tercepat dan menjadi desa percontohan di Bandung Barat.
Apakah Sohib Digital tertarik untuk melakukan pengembangan desa wisata digital? Mari bergabung dan wujudkan desa Anda menjadi Desa Cerdas dan Desa Digital bersama Smart Village Nusantara!
Sebagai solusi layanan digital dalam menata pelayanan desa di Indonesia, sejumlah desa di Indonesia telah merasakan manfaat dari program transformasi digital Smart Village Nusantara (SVN). Beberapa desa ini disebut sebagai piloting project dari SVN dan menjadi desa percontohan bagi desa lain yang ingin melakukan digitalisasi pelayanan dalam aplikasi desa digital.
Sejumlah desa yang memakai solusi SVN desa bahkan telah meraih beberapa penghargaan baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Berikut adalah lima desa peraih gelar piloting project desa SVN di Indonesia:
Desa Kemuning
Desa Kemuning adalah sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Desa Kemuning memiliki potensi hasil bumi yang berlimpah dan kekayaan alam yang indah sehingga menjadi salah satu destinasi desa wisata di Provinsi Jawa Tengah.
Setelah mengimplementasikan solusi SVN untuk pelayanan desa mereka, Desa Kemuning telah berhasil meraih beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Anugerah BCA Award atas Juara Pertama Desa Wisata Digital.
Desa Pangandaran
Desa Pangandaran merupakan desa yang letak geografisnya paling mudah diingat karena merupakan desa yang berada di kawasan Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.
Desa Pangandaran kemudian terpilih sebagai salah satu piloting project Smart Village Nusantara Telkom Indonesia. Di desa ini juga terdapat Command Center SVN yang mempermudah pelayanan tata kelola Desa Pangandaran.
Desa Ranupani
Desa Ranupani merupakan Desa yang terletak di Lumajang, Jawa Timur dan merupakan salah satu piloting project dari SVN. Desa Ranupani terkenal dengan salah satu desa tertinggi di indonesia, karena merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Melalui implementasi solusi layanan SVN, Desa Ranupani telah menjadi salah satu success story dari piloting project SVN. Salah satu penghargaan yang telah diraih adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2021 lalu.
Desa Sambirejo
Desa Sambirejo merupakan desa yang terletak di salah satu daerah wisata yaitu Sleman, Yogyakarta. Salah satu tempat wisata yang dapat ditemukan di desa ini adalah Taman Wisata Tebing Breksi yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2015 lalu.
Bersama dengan SVN, Desa Sambirejo telah meraih beberapa penghargaan salah satunya adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yaitu Juara 5 pada Kategori Desa Wisata Maju.
Desa Palasari
Desa Palasari merupakan desa yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Selain terletak di dataran tinggi yang terkenal akan Panen Raya Cabai Merah. Desa Palasari memiliki reputasi sebagai desa yang memiliki BUMDES dengan kemajuan yang cukup besar berkat kerjasama dengan Tokopedia, Bank BJB, dan implementasi solusi pelayanan SVN.
Melalui implementasi SVN di Desa Palasari, desa ini terus berkembang menjadi salah satu desa dengan pelayanan digital yang maju khususnya di area Jawa Barat.
Lima Desa Piloting dari Smart Village Nusantara Telkom Indonesia ini telah menjadi percontohan desa cerdas dan desa digital. Selain menjadi percontohan project dalam SVN, lima desa tersebut juga merupakan acuan bagi desa digital lain di seluruh Indonesia.
Ingin desa anda ikut menjadi Desa Piloting kami? Yuk gabung bersama Smart Village Nusantara, Aplikasi Desa Digital!
Telkom Living Lab Smart City Nusantara
Jl. Gunung Sahari Raya No.53, Jakarta Pusat
Living Lab Smart City Nusantara